Bidikutama.com, Untirta
- Peserta Short Movie Festival (Movest) 2014 pertanyakan salah satu peraturan
tertulis tentang durasi film pendek yang memperbolehkan maksimal hanya lima menit.
Dalam pelaksanaannya ternyata terdapat terdapat lima film pendek yang melebihi
maksimal durasi namun tetap lolos dan masuk nominasi Movest 2014.
Disela
acara salah satu peserta Movest 2014, Dwi Permadi pun mengungkapkan rasa kecewanya. “Sebenernya
kan sudah jelas dituliskan di pamflet, seharusnya panitia juga memberikan waktu
untuk technical meeting namun tidak
ada ya. Jadi kalo bisa aturan yang ditentukan panitia sendiri itu harus
konsekuen dengan peraturan yang sudah
ditulis sehingga kita bisa merasa fair yang
misalkan harus lima menit yah harus segitu.
Kalo tau yang lebih dari lima menit di lolosin saya juga bisa bikin
sampai delapan- Sembilan menit dan stok gambar lebih bagus lebih banyak dan
kesannya bisa lebih dalem lagi,” ungkapnya.
Dwi pun mengatakan pihaknya sebelumnya telah menyampaikan dan
mempertanyakan keluhan soal peraturan tersebut, namun tidak mendapat respons
yang cukup memuaskan.
“Buat panitia coba gimana caranya untuk konsekuen, padahal acaranya udah bagus udah asik, seru dan gokil. Cuma tetep saya menitik beratkan untuk masalah ini nya terutama masalah ketegasan panitia nya biar semuanya merasa fair. Yang merasa kecewa pun bukan hanya saya namun beberapa peserta lainnya yang menyayangkan kurangnya ketegasan panitia.”
“Buat panitia coba gimana caranya untuk konsekuen, padahal acaranya udah bagus udah asik, seru dan gokil. Cuma tetep saya menitik beratkan untuk masalah ini nya terutama masalah ketegasan panitia nya biar semuanya merasa fair. Yang merasa kecewa pun bukan hanya saya namun beberapa peserta lainnya yang menyayangkan kurangnya ketegasan panitia.”
“Kalau
untuk bagian terfavorit saya juga merasa keberatan tentang fair atau gak nya, gimana ternyata dengan menghalalkan segala cara
seperti boleh memakai buzzer sehingga dapat nominasi terfavorit. Apalagi penyelenggara ini adalah TV kampus
bukan TV komersial yang berada di tataran kampus. Saya pikir dengan adanya
cara-cara yang kurang sip dan fair
saya bilang bisa menodai untuk penyelenggaraan,” ujar Dwi menambahkan.
Menanggapi
hal tersebut, ketua pelaksana Movest 2014, Nissa Ramadhani pun mengatakan. “ Namanya
juga festival, namanya juga kompetisi dengan ada yang merasa dikecewakan atau
tidak Cuma disini kami melihat dari konstitusi kami juga, terus disini kami
juga bekerja sama dengan dewan juri juga untuk melaksanakan festival ini jadi
kalo ada kekurangan atau kelebihannya kami mohon maaf. Memang mungkin ada beberapa hal yang menjadi faktor
cuma balik lagi kepada dewan juri kita kan selalu bekerja sama dengan dewan juri
untuk mecari solusi tersebut,” ujarnya.(Rizhar/BU)
Posting Komentar